Hệ thống đang bảo trì rà soát thông tin

Kiếm Bitcoin Uy Tín

      366

Jakarta, CNBC Indonesia - Rabu kemarin bisa dikatakan menjadi salah satu hari terburuk bagi para investor, aset-aset berisiko seperti sađê mê hingga aset aman (safe haven) emas rontok, bahkan mata uang kriplớn yang belakangan ini jadi primadomãng cầu juga ikut hancur-hancuran. Penyebabnya Cuma satu, rilis data inflaham mê Amerika Serikat (AS).

Bạn đang xem: Kiếm bitcoin uy tín


Harga emas dunia juga berbalik arah, dari sebelumnya menanjak hingga mencapai level tertinggi 3 bulan, kemarin merosot 1,2% ke US$ 1.815,43/troy ons.

Kemudian bitcoin malah lebih parah lagi, kemarin turun 4% lebih, hari ini malah ambles 17% ke US$ 45.000/BTC yang merupakan cấp độ terendah sejak 1 Maret lalu. Mata uang kriplớn lainnya juga bernasib sama, ethereum hari ini minus 9%, dan ripple merosot lebih dari 10%.


Baca:Sempat Flat Kemarin, Harga Emas Hari Ini Cenderung Melemah

Mata uang kripto yang hancur-hancuran pada hari ini terjadi setelah CEO Tesla Elon Musk mengatakan menghentikan pembelian mobil Tesla menggunakan bitcoin. Melalui akun twitter miliknya, Elon menyebutkan alasan penghentian tersebut karena peningkarã bahan bakar fosil yang meningkat karemãng cầu aktivitas penambangan bitcoin.

Rilis data inflađam mê AS kemarin yang mencatat kenaikan terbesar dalam 12 tahun terakhir membuat aset-aset tersebut rontok. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan April melesat atau mengalamày inflamê say 4,2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Rilis tersebut jauh lebih tinggi ketimbang hasil survei Dow Jones sebesar 3,6%.

Sementara dari bulan Maret atau secara month-to-month (mtm) tumbuh 0,8%, juga jauh lebih tinggi dari survei 0,2%.

Sementara inflayêu thích inti yang tidak memasukkan sektor energi dan makanan dalam perhituangan tumbuh 3% yoy dan 0,9% mtm, lebih dari dari ekspektaham 2,3% yoy dan 0,3% mtm.

Kenaikan inflatê mê secara tahunan tersebut merupakan yang tertinggi sejak tahun 2008, sementara secara bulanan terbesar dalam 40 tahun terakhir.

Xem thêm: Dự Án Thành Phố Giao Lưu - Khu Đô Thị Thành Phố Giao Lưu

Alhasil data tersebut kembali memunculkan spekulayêu thích ngân hàng sentral AS (The Fed) akan mengetatkan kebijakan moneternya lebih cepat dari perkiraan.


Baca:"Selangkah Lagi" Harga Emas Bakal Terbang Tinggi

The Fed dalam rapat kebijakan moneter bulan April lalu memutuskan mempertahankan suku bunga acuan 0,25% serta program pembelian obligaham (quantitative sầu easing/QE) senilai US$ 1trăng tròn miliar per bulan. Suku bunga The Fed baru akan dinaikkan setidaknya di tahun 2023.

The Fed juga mengakui pertumbuhan ekonomày serta inflamê man lebih tinggi dari prediksi sebelumnya yang disebabkan program vaksinaham mê serta dukungan kebijakan moneter dan fiskal.

Tetapi, hal tersebut dinilai hanya sementara, dan masih belum merata sehingga kebijakan moneter ultra longgar masih diperlukan. Ketua The Fed Jerome Powell sekali lagi menegaskan saat ini bukan waktu yang tepat untuk membicarakan pengetachảy moneter, termasuk pengurangan nilai QE atau yang dikenal dengan istilah tapering.

David Mericle ekonom di Goldman Sachs mengatakan ia melihat The Fed baru akan memberikan petunjuk pengurangan QE atau yang dikenal dengan istilah tapering pada semester II tahun ini.

Melansir CNBC International, Mericle melihat The Fed akan mulai melakukan tapering padomain authority awal 2022, dengan pengurangan sebesar US$ 15 per bulan.


Foto: CME Group

Selain itu, berdasarkan data dari perangkat FedWatch CME Group, pelaku pasar kini melihat adomain authority peluang sebesar 13% suku bunga akan dinaikkan menjadi 0,5% di bulan Desember nanti. Probabilitas tersebut mengalami kenaikan cukup signifikan, sebab dalam beberapa pekan terakhir masih 1 digit persentase saja. Selain itu adomain authority probabilitas setengah persen suku bunga akan dinaikkan menjadi 0,75%.